Gambar: Dok MCH 2024

Lebih Dari 50 Persen Penerbangan Garuda Mengalami Keterlambatan Setelah Sepekan Pemulangan Jemaah Haji

Selasa, 02 Jul 2024

Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab mencatat tingginya angka keterlambatan penerbangan dari jadwal yang telah direncanakan. Proses pemulangan jemaah haji Indonesia sendiri sudah dimulai sejak 22 Juni 2024. Selama seminggu fase pemulangan jemaah, terdapat 58 kloter yang telah diberangkatkan menuju Tanah Air oleh maskapai Garuda Indonesia. "Dari total 58 kloter, 32 kloter terbang mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditentukan. Hal ini menyebabkan ontime performance (OTP) Garuda pada fase awal kepulangan ini menjadi buruk," tegas Saiful Mujab di Madinah, Sabtu (29/6/2024).

Ada 32 kloter yang mengalami keterlambatan penerbangan dari jadwal semula, yang terbagi dalam tiga kategori. Kategori pertama adalah keterlambatan lebih dari dua jam. Menurut Saiful Mujab, "Delapan kelompok terbang mengalami keterlambatan, empat dari Jeddah dan empat dari Madinah."

Dia mencatat daftar kloternya dengan teliti, termasuk SOC 06, UPG 02, KNO 02, JKG 08, PDG 03, KNO 03, SOC 16, dan JKG 13. Kejadian paling buruk terjadi pada jemaah kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO 03) yang mengalami keterlambatan selama 12 jam 30 menit. "Keterlambatan hingga 12 jam tanpa pemberitahuan seharusnya. Semua informasi diberikan secara tiba-tiba. Bahkan, jemaah sudah naik bus dari hotel menuju bandara, baru dikabari bahwa pesawat terlambat," ungkap Saiful Mujab.

Hal ini memiliki dampak sistemik yang signifikan, terutama terkait dengan hotel transit yang sudah dijadwalkan untuk ditempati oleh kloter berikutnya. Akibat dari masalah yang dihadapi oleh Garuda, jemaah haji yang merasa dirugikan. Selain itu, terdapat keterlambatan antara 1 hingga 2 jam dari jadwal semula yang dialami oleh 15 kloter jemaah haji Indonesia. Selain itu, terdapat juga keterlambatan dalam rentang waktu 30 hingga 60 menit yang dialami oleh sembilan kloter. Dengan demikian, dari total 58 kloter yang sudah terbang ke Tanah Air, sebanyak 32 kloter mengalami keterlambatan penerbangan, yang berarti lebih dari 50 persen dari keseluruhan kloter yang terbang.

Saiful Mujab berharap Garuda Indonesia memperhatikan perbaikan kinerja pada sisa penerbangan pemulangan jemaah haji Indonesia. Dia meminta Garuda Indonesia memastikan pesawat yang akan digunakan siap. Kru pesawat juga siap bertugas, sehingga potensi terjadinya keterlambatan atau delay penerbangan tidak terulang. "Kasihan jemaah kalau Garuda delay terus. Saya harap Garuda fokus saja pada perbaikan kinerja. Layani jemaah haji Indonesia dengan baik dengan tidak membuat jadwal penerbangan delay," tandasnya. Untuk diketahui, proses kepulangan pada 22 Juni diawali oleh jemaah kloter pertama Embarkasi Surabaya (SUB 01) dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dan kloter kedua Embarkasi Solo (SOC 02) dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Proses pemulangan jemaah haji gelombang I dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah akan berlangsung hingga 3 Juli 2024. Selanjutnya, proses pemulangan akan terfokus pada jemaah haji gelombang II melalui Bandara AMAA Madinah mulai 4–21 Juli 2024.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.