Memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi anak tidak hanya bergantung pada makanan, tetapi juga pada minuman yang mereka konsumsi setiap hari. Healthy Eating Research (HER) telah mengeluarkan rekomendasi mengenai minuman sehat untuk anak-anak, dengan menekankan pentingnya mempertimbangkan berbagai faktor seperti hidrasi, asupan kalori, kandungan kalsium, serta kesehatan anak secara keseluruhan. Menurut laporan dari Medical Daily pada hari Sabtu, Wakil Direktur HER, Megan Elsener Lott, menyatakan bahwa untuk anak-anak dari semua usia, air dan susu merupakan pilihan minuman terbaik untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka. "Air tidak mengandung kalori dan berfungsi sebagai pelepas dahaga tanpa tambahan gula. Di sisi lain, satu cangkir susu mengandung 300 miligram kalsium, yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan harian anak," ungkap Megan. Anak-anak berusia 1–3 tahun memerlukan 700 mg kalsium setiap hari, sedangkan anak-anak berusia 4–8 tahun membutuhkan 1.000 mg, dan mereka yang berusia 9–18 tahun harus mendapatkan 1.300 mg. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak, Megan merekomendasikan agar anak usia 2–3 tahun mengonsumsi dua cangkir susu atau minuman berbasis susu/soy yang telah difortifikasi, sedangkan anak usia 4–8 tahun disarankan untuk mengonsumsi 2,5 cangkir, dan bagi mereka yang berusia 9 tahun ke atas, dianjurkan untuk mengonsumsi 3 cangkir. Dalam memilih jenis susu, sebaiknya memilih susu yang rendah lemak atau tanpa lemak. HER juga menyarankan agar konsumsi susu alternatif berbasis nabati dan susu berperisa dibatasi, serta sepenuhnya menghindari minuman yang mengandung gula tambahan, pemanis buatan, kafein, atau stimulan lainnya. Bagi anak-anak yang menyukai jus, penting untuk hanya memberikan jus yang 100 persen murni dan mengikuti batasan yang telah ditetapkan, yaitu tidak memberikan jus kepada bayi di bawah 6 bulan, maksimal 2–4 ons per hari untuk usia 6–12 bulan, 4–6 ons untuk usia 1–6 tahun, dan 8–12 ons untuk usia 7–18 tahun. Minuman bersoda sebaiknya dihindari karena tidak memiliki nilai gizi dan mengandung kadar gula yang tinggi. Selain itu, soda dapat menyebabkan kerusakan gigi, sering kali mengandung kafein yang tidak diperlukan, dan dapat menggantikan konsumsi susu yang kaya kalsium dalam pola makan anak. Orang tua disarankan untuk sepenuhnya menghindari pemberian soda kepada anak-anak yang masih kecil, sedangkan untuk anak yang lebih besar, soda sebaiknya hanya dikonsumsi sesekali dan tidak dilarang sepenuhnya.