Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Biak Numfor, Papua, mengungkapkan bahwa integrasi pelayanan primer merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan di berbagai desa. "Kegiatan integrasi pelayanan primer bertujuan untuk mempermudah akses terhadap layanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif," jelas Kepala Dinas Kesehatan Biak Numfor, Daud Nataniel Duwiri, di Biak pada hari Minggu. Ia menambahkan bahwa integrasi layanan primer dirancang berdasarkan siklus kehidupan individu, keluarga, dan komunitas. Terdapat lima langkah yang diambil untuk mendukung integrasi layanan primer, yaitu pendaftaran, penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pencatatan, penyuluhan kesehatan, serta pelayanan kesehatan. "Dinkes Biak Numfor telah mempersiapkan 21 puskesmas untuk melaksanakan integrasi layanan primer kesehatan pada tahun 2025," tuturnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa integrasi layanan primer ini merupakan implementasi dari keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 2015 Tahun 2023. Layanan integrasi primer ini, tambahnya, akan fokus pada klaster manajemen, ibu dan anak, usia dewasa dan lanjut usia, serta penanggulangan penyakit menular dan lintas karakter. Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor telah meluncurkan program integrasi layanan kesehatan primer 2025 yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah ZL Mailoa. "Saya berharap 21 Puskesmas yang tersebar di 19 distrik dapat merealisasikan integrasi layanan primer bagi masyarakat di wilayah ini," ujarnya.