ANTARA/Shutterstock/Chayanuphol

Deteksi Awal Osteoporosis Melalui Pengukuran BMD Untuk Mencegah Terjadinya Patah Tulang

Senin, 24 Feb 2025

Deteksi awal osteoporosis merupakan langkah krusial dalam mencegah penyakit yang sering disebut sebagai "silent disease", salah satunya melalui pemeriksaan Bone Mineral Densitometry (BMD).

Menurut dr. Ray Hendry, Sp.OT, seorang Dokter Spesialis Bedah Tulang di Bethsaida Hospital Gading Serpong, osteoporosis terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi tulang baru dengan cukup untuk menggantikan tulang yang telah menua.

"Kondisi ini semakin terasa seiring bertambahnya usia, namun faktor lain seperti pola makan yang tidak seimbang, gaya hidup yang kurang aktif, serta faktor genetik juga berkontribusi," ungkap dr. Ray dalam penjelasannya pada hari Senin.

Beberapa faktor utama yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis antara lain adalah kurangnya asupan kalsium dan vitamin D yang sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang.

Kurangnya aktivitas fisik juga menjadi salah satu faktor risiko, karena gaya hidup yang tidak aktif dapat mempercepat kehilangan massa tulang. Kebiasaan seperti merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan juga berdampak negatif pada metabolisme tulang.

Faktor genetik memiliki peranan penting, di mana adanya riwayat keluarga yang menderita osteoporosis dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kondisi yang sama. Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid dalam jangka panjang, dapat menyebabkan penurunan kekuatan tulang.

Untuk mencegah osteoporosis, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil, seperti mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan kalsium, contohnya susu, ikan, dan sayuran hijau. Melakukan olahraga secara teratur, seperti berjalan, yoga, atau latihan kekuatan, juga berkontribusi dalam menjaga kesehatan tulang. Menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan. Selain itu, melakukan pemeriksaan BMD dapat membantu dalam mendeteksi kondisi kepadatan tulang sejak dini.

Bethsaida Hospital Gading Serpong kini menawarkan teknologi terbaru untuk pemeriksaan kesehatan tulang dengan alat BMD generasi terbaru. Dengan menggunakan teknologi DXA (Dual-energy X-ray Absorptiometry), pemeriksaan ini mampu mengukur kepadatan mineral tulang dan mengidentifikasi risiko osteoporosis bahkan sebelum terjadinya patah tulang hingga sepuluh tahun ke depan.

BMD merupakan alat yang sangat krusial dalam mendiagnosis osteopenia (penurunan kepadatan tulang) dan osteoporosis. Dengan hasil yang tepat, kami dapat menentukan langkah-langkah pencegahan atau pengobatan yang sesuai, ungkap dr Ray Hendry.

Pemeriksaan ini sangat dianjurkan untuk wanita berusia 65 tahun ke atas, pria berusia 70 tahun ke atas, wanita yang telah mengalami menopause dengan faktor risiko osteoporosis, serta individu yang pernah mengalami patah tulang tanpa penyebab yang jelas. Selain itu, mereka yang mengonsumsi obat-obatan yang dapat berisiko melemahkan tulang juga disarankan untuk menjalani pemeriksaan ini.

Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr Pitono, menekankan bahwa rumah sakitnya menawarkan layanan kesehatan tulang yang menyeluruh.

"Kami menyediakan teknologi mutakhir seperti BMD untuk membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan tulang mereka dengan lebih baik," ujarnya.

Dengan deteksi dini melalui pemeriksaan BMD, masyarakat dapat lebih waspada terhadap risiko osteoporosis dan mengambil langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan tulang mereka.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar