timesindonesia.co.id

Kongres Pendidikan NU: Menyasar Generasi Untuk Mencapai Pendidikan Tinggi Yang Optimal

Selasa, 07 Jan 2025

Nahdlatul Ulama (NU) sejak awal berdirinya telah menjadi sarana untuk melawan berbagai bentuk penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah Belanda dan Jepang. Saat ini, upaya perjuangan tersebut diperkuat melalui sektor pendidikan.

Pendidikan NU memiliki dua karakteristik filosofis yang fundamental, yaitu al-I’timad 'ala al-Nafsi (kemandirian) dan Fi al-Ijtimaiyah (bermasyarakat), yang berarti bahwa pendidikan ini dihidupi oleh masyarakat. Komunitas nahdliyyin mendorong terjadinya transformasi pendidikan di berbagai sektor, termasuk dalam aspek institusi pendidikan, kurikulum, metodologi, serta fungsi kelembagaan.

Pembaruan ini dilaksanakan agar pendidikan pesantren dan madrasah sebagai institusi pendidikan Islam di Indonesia dapat menghadapi tantangan perubahan zaman. Nahdlatul Ulama berperan dalam menjawab tantangan bagi perguruan tinggi di era revolusi industri 4.0 dengan merancang lulusan yang peka dan siap menghadapi perubahan, tangguh di berbagai bidang, terampil, serta berpegang pada nilai-nilai Pancasila.

Sebagai institusi pendidikan tinggi yang berlandaskan agama, LPTNU telah memberikan kontribusi yang signifikan sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Banyaknya penelitian dan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh civitas akademika menjadi salah satu kriteria penilaian penting bagi perguruan tinggi.

SINTA (Science and Technology Index) berfungsi sebagai platform rujukan bagi perguruan tinggi nasional untuk menunjukkan aktivitas mereka dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) termasuk dalam kategori terbaik, yaitu Universitas Islam Malang dengan skor Sinta 81.496, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dengan skor SINTA 69.512, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo dengan skor SINTA 36.107, Universitas KH. A Wahab Hasbullah dengan skor SINTA 28.478, Universitas Sains Al Quran dengan skor SINTA 26.864, Universitas Islam Nusantara dengan skor Sinta 20.795, Universitas Alma Ata dengan skor SINTA 19.067, Universitas Islam Ulama Jepara dengan skor SINTA 14.047, dan Universitas Islam Lamongan dengan skor SINTA 13.356.

Sejarah menunjukkan bahwa kontribusi dan keterlibatan Nahdlatul Ulama (NU) sangat signifikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Sumbangan ini menjadi lebih jelas ketika kita memperhatikan perkembangan lembaga pendidikan NU, seperti pesantren, madrasah, dan sekolah-sekolah NU yang didirikan secara tradisional melalui inisiatif dan partisipasi masyarakat dengan semangat Lillahi ta’ala, yang kini telah berkembang pesat dan menjadi pilihan utama umat.

Saat ini, terdapat 179 perguruan tinggi Nahdlatul Ulama di Indonesia dengan lebih dari tujuh ratus ribu mahasiswa, serta peningkatan kompetensi akademik yang terus berlanjut. Juliansyah (2021) mengungkapkan bahwa keberadaan perguruan tinggi NU juga memiliki peran penting dalam menghadapi transformasi digital. Digitalisasi di perguruan tinggi dilakukan dengan membangun sistem informasi akademik berbasis data digital serta menerapkan metode pembelajaran dan pengelolaan kampus yang berbasis internet.

Generasi Emas NU dan Nilai-Nilai Nusantara

Untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, hal yang paling penting adalah bagaimana generasi muda Nahdliyin dapat mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Setidaknya terdapat tiga keterampilan yang telah dan terus ditunjukkan oleh generasi muda Nahdliyin dalam menjalankan kepemimpinan mereka.

Pertama, generasi muda nahdliyin memiliki visi yang jelas dan selalu beradaptasi dengan dinamika kehidupan, terutama di tengah era disrupsi teknologi yang telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor kehidupan manusia.

Kedua, generasi muda nahdliyin menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dan selalu terbuka terhadap perubahan yang terjadi.

Ketiga, dengan kapabilitas yang dimiliki, generasi muda nahdliyin senantiasa menciptakan ide-ide inovatif. Ahmad (2023) percaya bahwa kepengurusan yang diisi oleh tokoh-tokoh muda yang energik dan progresif diharapkan dapat mewujudkan harapan warga nahdiyin untuk mengoptimalkan prinsip al akhdu bil jadidil ashlakh, khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.

Lebih jauh, generasi muda NU memainkan peran krusial dalam mempromosikan nilai-nilai moderasi beragama serta membentuk sumber daya manusia yang menghargai pluralitas dan berkomitmen pada kebangsaan.

Harapan dan Nilai Juang

Seiring dengan kemajuan zaman yang terus berlangsung, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, perguruan tinggi Nahdlatul Ulama juga perlu melakukan langkah-langkah yang relevan dengan perkembangan tersebut. Salah satu langkah penting adalah penerapan digitalisasi dalam pendidikan.

Relasi antara generasi muda Nahdliyin dan teknologi, sebagaimana diungkapkan oleh Ferdiyanto, memiliki signifikansi yang besar. Peran kepemimpinan yang dijalankan dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh alat dan perangkat digital yang lebih baik serta sesuai dengan kebutuhan zaman saat ini.

Lebih dari itu, di tengah kemajuan teknologi, generasi muda Nahdliyin diharapkan memiliki moralitas yang kuat dalam memanfaatkan teknologi yang semakin cepat perkembangannya. Disrupsi teknologi tidak hanya membawa peluang untuk kemajuan, tetapi juga menghadirkan tantangan yang perlu dihadapi.

Nahdlatul Ulama seharusnya berperan sebagai mitra sejajar pemerintah dalam pelaksanaan pendidikan nasional, dengan disertai upaya untuk meningkatkan kualitas manajemen lembaga pendidikan serta pengembangan sumber daya manusia. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai yang dipegang oleh NU, serta cita-cita dan harapan jam’iyyah, di mana salah satunya adalah agar NU dapat berkontribusi di berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Prestasi yang telah diraih oleh perguruan tinggi Nahdlatul Ulama selama ini menjadi indikator penting dan pendorong untuk melakukan evaluasi, sehingga harapan jam’iyyah di masa depan dapat lebih menjangkau masyarakat secara luas dan memberikan kontribusi dalam memajukan pendidikan tinggi yang ideal.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar