Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada masyarakat Indonesia yang telah berpartisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024. Ia menegaskan bahwa masyarakat Indonesia tetap memberikan kepercayaan kepada PDI Perjuangan meskipun menghadapi berbagai tantangan. "Hal ini menunjukkan besarnya dukungan dari rakyat, bahkan basis PDI Perjuangan mengalami perluasan," ungkap Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, pada hari Kamis. Hasto memberikan contoh mengenai Kota Depok, yang secara kultural merupakan basis PKS, namun kini berhasil dimenangkan oleh partai yang memiliki lambang banteng moncong putih tersebut. Selanjutnya, di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Gunung Kidul, yang dalam sejarahnya selalu dimenangkan oleh Partai Golkar, kali ini justru dimenangkan oleh calon dari Indah Subekti. "Pada pilpres sebelumnya, ia berani melawan intervensi dari penguasa. Ternyata, masyarakat Gunung Kidul memberikan dukungan kepada sosok yang berani melawan berbagai intimidasi dengan memilih Indah Subekti," tambahnya. Politikus yang berasal dari Yogyakarta ini juga memberikan penilaian mengenai kemenangan kader PDIP, Masinton Pasaribu, di Tapanuli Tengah. Hasto berpendapat bahwa Masinton merupakan simbol perlawanan yang sangat kritis terhadap pemerintahan sebelumnya, dan masyarakat memberikan dukungan yang signifikan. Selanjutnya, di Kota Tebing Tinggi, yang dalam sejarahnya tidak pernah dimenangkan oleh PDIP, kini Ketua DPC PDIP, Imam Irdian Saragih, berhasil terpilih sebagai wali kota. "Begitu pula di berbagai daerah, seperti Papua Induk, kami menghadapi mantan kapolda yang ternyata, masyarakat Papua Induk telah mengalami berbagai bentuk intimidasi dan kemudian memberikan perlawanan dengan memenangkan kader PDI Perjuangan," jelas Hasto. "Oleh karena itu, berdasarkan rekapitulasi sementara, jika sebelumnya PDIP hanya meraih kemenangan di enam gubernur, kini kami berhasil memenangkan 14 provinsi, dan kader yang sebelumnya hanya berjumlah sekitar lima, kini meningkat menjadi sembilan," tambahnya. Hasto menjelaskan daerah-daerah yang berhasil dimenangkan oleh PDIP, di antaranya Aceh, Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat. "Alasan mengapa PDIP meraih banyak kemenangan di Papua adalah karena Papua menjadi simbol eksploitasi. Berbagai upaya pembangunan infrastruktur jalan di sana merupakan bagian dari kepentingan oligarki untuk memperluas eksploitasi sumber daya alam yang ada, sehingga masyarakat merespons dengan memberikan dukungan kepada PDIP," ungkap Hasto. "Hal ini juga terlihat di Sumatera Barat, yang menunjukkan perluasan basis dukungan PDIP," tambahnya. Hasto juga memberikan perhatian khusus pada kemenangan PDIP di Provinsi Riau, di mana untuk pertama kalinya PDIP berhasil memenangkan pemilu legislatif dan pemilihan gubernur. "Ini menunjukkan bahwa ketika ada upaya untuk mengambil alih 'kandang Banteng', yang terjadi justru adalah perkembangan dukungan yang semakin meluas. Dukungan masyarakat semakin bertambah, terutama di wilayah Sumatera," tuturnya.