Foto: ANTARA/Zaro Ezza Syachniar

Martabak Piring Merupakan Salah Satu Kuliner Yang Unik Dan Otentik Berasal Dari Medan

Kamis, 14 Nov 2024

Martabak umumnya dibuat menggunakan teflon. Namun, di Sumatera Utara, martabak disajikan di piring, berbeda dari kebiasaan yang ada.

Di Sumut, terdapat berbagai kuliner unik, salah satunya adalah martabak piring murni yang dijual di pusat kuliner Pasar Baru, tepatnya di Jalan Tjong Yong Hian.

Nama tempat tersebut adalah "Murni Martabak Piring." Rasa martabak ini telah terjaga keasliannya selama lebih dari 50 tahun, sejak tahun 1974.

Tempat kuliner khas Medan ini sering dikunjungi oleh jurnalis yang meliput acara Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 yang diadakan setiap empat tahun sekali.

Saat malam yang dingin menyelimuti kota yang dikenal sebagai "Melayu Deli," jajanan ini menjadi pilihan untuk menghangatkan tubuh. Banyak orang memilih untuk menikmati martabak piring sebagai solusi.

Sesampainya di lokasi penjualan, aroma menggoda dari martabak piring langsung tercium. Tanpa ragu, calon pembeli mendekat untuk menyaksikan proses pembuatan yang menarik.

Pada saat itu, terdapat 13 kompor yang menggunakan bahan bakar kayu arang untuk memasak martabak di atas piring kaleng klasik berwarna putih dengan motif bunga-bunga.

Untuk memudahkan dalam menaruh dan mengangkat, piring kaleng dilengkapi dengan pegangan yang mirip dengan wajan yang digunakan oleh penjual nasi goreng.

Seorang juru masak bertanggung jawab untuk membuat adonan dan mengambilnya setelah matang. Ia dibantu oleh rekannya yang menaburkan topping sesuai pilihan pembeli, seperti coklat atau gula untuk varian polos.

Setelah adonan diletakkan di piring dan ditempatkan di atas kompor, topping segera ditaburkan, dan tidak lama kemudian, martabak diangkat dan disajikan.

Martabak tipis dibuat dengan satu centong adonan yang diratakan ke seluruh sisi piring. Sebaliknya, untuk martabak yang lebih tebal, adonan dibiarkan matang di atas piring.

Bentuk martabak yang disajikan ini berbeda dari martabak manis atau terang bulan yang biasa kita kenal, yang memiliki tekstur sangat tebal dan dimasak dengan api kecil dalam waktu yang lama.

Proses memasak martabak tipis ini hanya memerlukan waktu sekitar satu menit atau bahkan kurang, meskipun sangat digemari oleh pembeli.

Salah satu alasan pemilihan piring kaleng dan bara arang adalah karena keduanya dapat menjaga suhu panas dengan stabil, sehingga proses memasak menjadi sangat cepat.

Koki tersebut tampak sangat terampil dalam melayani antrean yang tampaknya tidak ada habisnya. Menariknya, meskipun dituntut untuk memasak dengan cepat, ia tetap santai berbincang dengan rekan-rekannya. Tangan-tangannya terus bergerak untuk memastikan martabak yang diletakkan di piring di atas arang matang dengan sempurna tanpa terbakar.

Dari 13 kompor yang tersedia, varian coklat menjadi yang paling banyak diminati. Pembeli yang penasaran segera memesan dua rasa, yaitu coklat dan kacang. Kedua varian tersebut dipesan dalam ukuran tipis dan tebal.

Tak lama kemudian, sebuah kotak snack bertuliskan "Makanan ringan, lezat & bergizi" diserahkan kepada pembeli. Untuk menjaga cita rasa terbaik, pembeli memilih untuk menikmati makanan di tempat, bukan dibawa pulang.

Aroma manis dan wangi khas martabak langsung menggoda selera. Kulit crispy pada martabak tipis terlihat sangat mengkilap.

Rasa manisnya seimbang dan teksturnya garing, sehingga saat digigit menghasilkan bunyi "kriuk-kriuk" di mulut. Namun, tekstur garing martabak ini tidak sekeras jajanan crepes.

Untuk martabak tebal, sensasi "kriuk-kriuk" tidak terasa karena teksturnya yang lebih padat. Rasa dari jenis martabak ini hampir serupa dengan martabak manis pada umumnya.

Aneka menu

Terdapat dua jenis martabak yang tersedia untuk dibeli, yaitu martabak tipis dan martabak tebal, dengan sembilan pilihan rasa, termasuk polos, coklat, kacang, keju, coklat dengan tambahan kacang, coklat dengan tambahan keju, keju dengan tambahan kacang, serta coklat dengan tambahan kacang dan keju.

Pilihan rasa durian, yang sangat diminati di kota ini, juga dapat ditemukan di "Murni Martabak Piring".

Harga yang ditawarkan sangat terjangkau. Martabak tipis dapat dibeli mulai dari Rp5.000 untuk rasa polos yang hanya menggunakan gula dalam adonannya. Harga tertinggi untuk martabak tipis adalah untuk rasa durian dan varian lengkap yang terdiri dari coklat, keju, dan kacang, yang dijual seharga Rp9.000.

Sementara itu, untuk martabak tebal, harganya lebih tinggi Rp1.000 dibandingkan dengan varian martabak tipis. Martabak tebal polos dihargai Rp6.000, dan seterusnya.

Posisi dan waktu buka

Murni Martabak Piring yang terletak di Jalan Tjong Yong Hian sangat mudah diakses dari berbagai lokasi karena posisinya yang strategis di pusat kota.

Jika diukur dari Masjid Agung Sumatera Utara, Murni Martabak Piring dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor dalam waktu sekitar 10 menit dengan jarak 2,4 kilometer.

Bagi yang merasa jaraknya masih cukup jauh, martabak piring ini juga tersedia di lima cabang lainnya, yaitu di Jalan Brigjen Katamso, Jalan Setia Budi, Jalan Zainul Arifin, Jalan Gatot Subroto, dan Komplek Asia Mega Mas.

Jajanan tradisional ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 WIB hingga 23.30 WIB.

Mengunjungi Murni Martabak Piring yang berada di pusat kuliner malam juga memberikan kesempatan untuk mencicipi berbagai makanan khas Medan lainnya di sekitarnya.

Beragam hidangan lezat dapat dicoba di sini, termasuk bihun bebek Atak, mie pangsit Tiong Sim, es krim Tom and Jerry, serta sate padang Rizqi Gunawan.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar