Puan Maharani, Ketua DPP PDI Perjuangan, menegaskan bahwa istilah "perang bintang" yang sering digunakan untuk menggambarkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2024 adalah tidak tepat. "Ini bukanlah perang bintang, melainkan sebuah kompetisi di mana para calon kebetulan memiliki latar belakang yang sama. Istilah perang bintang itu terlalu berlebihan," ujarnya di Semarang pada Rabu malam. Pernyataan tersebut disampaikan setelah beliau menghadiri Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) yang membahas strategi dan konsolidasi untuk menghadapi pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah. Dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur telah mendaftar untuk Pilkada Jateng 2024, yaitu pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) yang didukung oleh PDI Perjuangan. Andika Perkasa adalah seorang purnawirawan jenderal bintang empat yang pernah menjabat sebagai KSAD dan Panglima TNI, sedangkan Hendi merupakan mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI dan mantan Wali Kota Semarang. Pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) diusung oleh sembilan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus, yaitu Gerindra, Golkar, PPP, PAN, PKB, PSI, NasDem, PKS, dan Demokrat. Luthfi adalah seorang perwira polisi dengan pangkat terakhir bintang tiga, yaitu Komisaris Jenderal (Komjen), yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah dan Irjen di Kementerian Perdagangan. Sementara itu, Gus Yasin merupakan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah. Puan menyatakan bahwa Rakerdasus kali ini diselenggarakan sebagai persiapan setelah pendaftaran calon yang diusung oleh PDI Perjuangan dalam rangka menghadapi pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah. "Sambil menunggu semua proses selesai, kami akan mengumumkan pada tanggal 22 September mendatang. Dengan demikian, seluruh struktur di Jawa Tengah dapat bersiap untuk menjalankan proses pilkada yang akan datang," ujarnya. Terkait dengan target kemenangan di Pilkada Jawa Tengah 2024, Puan menjelaskan bahwa PDI Perjuangan tidak menetapkan target angka tertentu, namun tetap optimis untuk meraih kemenangan. "Target kami adalah menang. Jika kami menyatakan ingin sapu bersih, itu mungkin terdengar terlalu sombong. Setiap pihak memiliki kelebihan masing-masing, sehingga kita semua harus berjuang bersama," tuturnya.