Pemerintah Kota Pekalongan, yang terletak di Jawa Tengah, sedang memperkuat pendidikan karakter anak melalui penerapan kurikulum merdeka yang telah dilaksanakan di sekolah-sekolah. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Anak Kota Pekalongan, Puji Winarni, menyatakan pada hari Sabtu di Pekalongan bahwa proyek penguatan profil pelajar Pancasila yang diterapkan di setiap sekolah dinilai efektif dalam mendorong anak untuk memiliki karakter yang baik, beretika, sopan santun, dan jujur. "Hal ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi anak-anak saat mereka dewasa, sehingga mereka mampu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak," ujarnya. Ia juga menjelaskan bahwa penerapan kurikulum merdeka menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran, memberikan mereka kebebasan untuk memilih dan menjalani proses belajar yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Anak, yang juga berperan sebagai pemangku kepentingan, memiliki tanggung jawab dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak. Dengan demikian, kami menyambut baik bahwa penerapan kurikulum merdeka di seluruh sekolah dapat memperkuat karakter, keterampilan, dan pengembangan potensi individu siswa," ujarnya. Ia menambahkan bahwa pelaksanaan kurikulum merdeka sangat mendukung pengasuhan yang positif di lingkungan sekolah. Siswa, menurutnya, akan memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. "Mereka dapat lebih mengeksplorasi diri mereka sambil tetap berada dalam jalur yang benar. Pendidikan karakter yang ditanamkan sejak usia dini akan membentuk individu yang mampu menjalankan norma-norma dalam masyarakat," ujarnya.